Postingan

Efek Rumah Kaca

Setelah lama tidak ada pembaruan postingan di blog ini, utamanya karena gue sedikit sibuk dan harus berkutat dengan dunia perkuliahan yang agaknya sedikit banyak menguras tenaga, pikiran, dan iman. Gue kali ini akan datang dengan narasi baru, yaitu tentang band indie Indonesia yang menurut gue membawa warna baru dikancah industri musik, dimana mereka bergerak dibawah tanah alias penikmatnya adalah segmented dan jarang terlihat tampil di stasiun televisi. Mereka adalah Efek Rumah Kaca atau ERK. Kalau mendengar kata Efek Rumah Kaca, mungkin sebagian dari teman-teman akan mengira bahwa istilah tersebut merupakan gejala pemanasan global dalam pelajaran biologi, bukan? Tapi jangan salah teman-teman, karena memang band ini bernama Efek Rumah Kaca. Mereka mempunyai tiga personel aktif, yaitu Cholil sebagai vokalis dan gitaris, Poppie Airil sebagai bassist dan Akbar sebagai drummer. Namun sebenarnya ERK ini masih mempunyai satu personel bernama Adrian, namun ia berstatus sebagai anggota tidak ...

Tulis atau lisan?

Gambar
Menulis merupakan hal yang bisa dibilang cukup ringan untuk dikerjakan juga bukan perkara yang mudah untuk dituntaskan. Kalau menulis banyak kendala yang dijumpai. Mood jelek, pikiran sedang buntu, gak ada inspirasi, dan lain-lain. Kalau ditanya, lebih sulit mana antara berkomunikasi melalui tulisan atau lisan secara spontan? Lebih suka menjawab pertanyaan secara tertulis ataupun lisan? Saya akan menjawab dengan terbuka bahwa, berbicara secara langsung di hadapan banyak orang itu jauh lebih sulit dilakukan ketimbang menulis di kertas atau buku. Menurut saya, berbicara secara spontan merupakan hal yang sangat susah. Terlebih jika orang itu adalah orang yang tertutup, dan pemalu, sementara ia terbiasa menuangkan segalanya melalui tulisan, seperti saya. Meskipun saya telah mencoba  hal mengurangi hal tersebut dengan tetap mengendalikan suasana ataupun alur pembicaraan, namun susah sekali untuk mengentaskannya. Beban mental dan psikologis akan sangat menghinggapi ketika sedang...

Xiaomi Redmi 4A

Gambar
M asih tidak habis pikir dengan gebrakan yang dibuat oleh pihak Xiaomi yang membandrol xiaomi redmi 5a dengan harga 999.000,-? Ya begitulah adanya, lalu bagaimana nasib smartphone besutan  lawasnya yakni si Redmi 4a dan bagaimana nasib dunia gadget nantinya, karena harga pasaran smartphone terkesan diobrak-abrik dengan kemunculan Redmi 5a ini. Ya kalian sudah bisa menebaknya lah bagaimana kedepannya, strategi marketing yang dipasang  oleh kompetitor  maupun vendor lain agar produknya tetap laku. Namun di sini saya tidak akan terlalu membahas lebih jauh mengenai si Redmi 5a, melainkan pendahulunya, si Redmi 4a. Untuk si 4a ini, Saya akan membahas dari sektor spesifikasi bawaan dan user experience yang dirasakan. So langsung saja! Redmi 4a, dirilis sekitar bulan November 2016, telah mengantongi sertifikasi TKDN dari pemerintah, serta dibuat di Batam dan bergaransi resmi TAM. Gadget ini sudah 4G tentunya, sayangnya untuk sektor SIM hanya dilengkapi slot Hybrid yan...

Local and Total Football

Gambar
Sepakbola tak dapat dipisahkan dari basis fans, sejarah, prestasi dan tentunya bisnis. Lama ini sepakbola telah beralih fungsi dari tujuan utama yang hakiki yaitu, gelar juara. Sepakbola tak olahnya menjadi industri baru yang seakan menjamur dan berkembang dengan cepat di tanah air. Betapa tidak, Sepakbola telah menjadi ladang menghasilkan pundi-pundi keuntungan yang terbilang tidak sedikit. Bahkan kalau dikalkulasi secara kotor, pendapatan dan keuntungan yang mengalir dari tiap laga yang tersaji hampir pasti selalu berekor ratusan juta, itu baru satu pertandingan saja teman-teman. Lalu bagaimana kalau satu musim, barang tentu kalian bisa membayangkan bukan? (Ambil kalkulator) Wajah sepakbola sekarang ini sudah menjelma dengan tampilan wajah baru, pendapatan sebuah klub tidak hanya berasal dari tiket pertandingan dari setiap laga teman-teman. Banyak pihak yang telah memberikan andil yang besar untuk mengubah wajah lama sepakbola, menjadi lebih baik. Pihak-pihak itu tak lain ...

Jepara Masih seperti Dulu

Gambar
Suara burung beradu kencang, membangkitkan gairah segenap jiwa, tatkala cahaya pagi mulai mengintip dari peraduan. Udara segar segera mengayun menusuk kulit. Kesan itu selalu muncul ketika berada di Jepara. Dengan segala hiruk pikuknya, namun tetap memberi kesan bahwa kota ini masih ramah pada orang-orangnya. Meski saat matahari mulai meninggi, hawa panas yang begitu menyengat akan terasa agak menyiksa. Namun ini lebih baik daripada kota tetangga serupa, Kudus maupun Semarang di kala siang menerpa, matahari serasa berada tepat di atas kepala. "Panas e rak karuan, hassh!" Jepara masihlah terasa seperti dulu, tak banyak yang berubah dari wajah kota ukir ini. Hanya mungkin beberapa perubahan pada tata pembangunan kota. Namun suasana dan kesyahduannya masih menghinggapi hingga kini. Banyak kenangan terjadi di sini yang membuat raga ini sulit berpaling dari nya. Rasa-rasanya, hati ini akan tetap mematri  Jepara raono sing liyane,  pokoknya Jepara till I die .  Satu hal yang m...

Urip Mung Mampir Ngombe

Gambar
Pernah mendengar pepatah Jawa,  "Urip mung mampir ngombe"?  Ya istilah itu telah melekat kuat di telinga dan nadi kehidupan orang Jawa serta menjadi wejangan untuk menjalani hidup di dunia. Istilah yang terlihat sangat sederhana, namun terselip makna bijak yang terkandung di dalamnya. Kita dituntut untuk berpikir kritis serta memahami tentang apa sesungguhnya hakikat hidup di balik pepatah tersebut. Pepatah  "Urip mung mampir ngombe"  dapat diartikan sebagai hidup di dunia ibaratnya hanya sekedar mampir minum. Minum disini dapat diasosiasikan sebagai waktu yang singkat. Hidup di dunia terasa sangat cepat dan singkat. Wajar bila usia kita semakin menua, berbanding lurus dengan alur waktu yang kian cepat. Lalu, sudahkah kita menyadari hal apa saja yang telah kita perbuat selama ini. Banyak hal baik atau malah buruknya. Iman manusia memanglah fluktuatif, kadang naik kadang turun. Manusia merupakan makhluk yang memiliki nafsu. Lagi-lagi kita haruslah semaksimal mun...

Tentang Hidup

Sejenak menepi dari hingar bingar gemerlapnya dunia yang tak pernah berhenti. Dunia yang selalu ramai dengan suara - suara sumbang ataupun suara berisiknya yang selalu mengusik pikiran dan kalbu. Hingga saking berisiknya, kadang bisa membuat manusia lepas kendali dari batas normalnya. Inilah segelintir insan yang selalu sendiri dan menyendiri di tengah kalang kabutnya kehidupan. Entah apa yang selalu terbersit dalam benak orang yang tak wajar ini. Sewajarnya  keramaian selalu menghiasi sisi kehidupan setiap orang yang ada di dunia ini. Berbeda halnya dengan jiwa ini. Jiwaku adalah jiwa penyendiri, dan menyendiri adalah hal yang sakral. Tak menyoal, selalu menghindari kerumunan adalah kesakralan yang tak akan bisa diganggu gugat. Oleh karenanya, memanglah tak banyak karib yang hinggap mendekat. Kepastian itu bisa didapati. pastilah mereka akan berpersepsi mengenai hal itu, "Gene iya iki bocah, aneh bener". Yeah its true!. Pernyataan itu sering terlontar dengan mudahnya. Apala...