Postingan

Pandemi Lekas Berhenti

Gambar
Hallo,      Bagaimana kabar kalian? Semoga tetep baik ya. Semoga selalu dinanungi kesehatan dan keberkahan oleh Tuhan. Udah berapa hari kalian di rumah selama pandemi ini berlangsung? Kurang lebih sejak bulan Maret ya? Bosen ya? Sama nih, kegiatan di rumah cuma merenung dan menghitung detik jam. Ya ngga lah, bercanda doang. Banyak aktivitas yang bisa dijalani saat di rumah aja. Misalnya bercocok tanam, nonton Netflix, main PS, dan sebagainya. Kalian bisa mengisi waktu di rumah untuk merealisasikan hobi kalian yang belum terlaksana karena belum ada waktu. Mungkin inilah waktu yang tepat.      Mari Bergeser ke topik pembahasan yang lebih serius. Semua orang pada akhirnya terkena imbas dengan adanya pandemi ini, baik sektor ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Yang sekolah dan kuliah diharuskan belajar dari rumah. Yang  dulu berangkat kerja ke kantor sekarang work from home. Yang berdagang di pasar gak bisa jualan untuk mengantisipasi kerumunan massa....

Bikin Font Sendiri

Gambar
Hehehe :) jumpa lagi. Sebenarnya ini iseng sih, gak serius-serius amat. Cuma pengen ngeshare hasil karya sederhana akoo. Apa itu?.... Kalean bisa tebak dari gambar di atas. Yoi... Hari ini aku bikin font digital berdasarkan tulisanku sehari-hari di buku. Ya begitulah hasilnya, tulisan di atas gambar bunga matahari itu tulisan ku. Lumayan sih, cukup puas dengan hasilnya. Kalian juga bisa buat font berdasarkan tulisan tangan kalian juga. Dan hasilnya bisa diterapkan ke berbagai platform seperti, Microsoft Word, Corel, dan sebagainya. Dari tadi udah deh mulu...wkwkwk Kalian bisa gunaian buat nulis di Word atau Corel. Hal ini bakal memudahkan kalian buat ngerjain tugas pakai word kalau ada tugas menulis di kertas, biar ga cape gitu. Kan fontnya udah sama gitu. Tinggal ngasih garis biar mirip di buku. Menurutku sih ini bakal ngebantu banget bagi kalian yang males nulis dan lebih seneng ngetik. gettooh. Okei, sekian dulu tips singkat ini, sampai ketemu di post lain. Salam, Andra Andriawan A...

Tetap Semangat!

Kayaknya udah terlampau bosen menjalani hidup ini. Rasanya hanya hambar, sepi, dan kosong. Sepeninggal mamah, rasanya seperti ….ya, nggak ada lagi motivasi untuk melanjutkan kehidupan. Sosok mamah yang selalu mewarnai hari-hari dan sekarang sudah ninggalin gua duluan, serasa gua dapat hantaman maut. Terlebih, gua selalu ingat semua kenangan yang udah gue laluin sama mamah. Kenangan itu selalu menyeruak ketika gue merasa sedih dan down. Idup kok rasanya gini-gini amat. Dan biasanya setelah itu  gue nangis gak karuan. Emang, sosok mamah lah yang selalu tertanam dalam setiap detik hidup gua dan sanubari gua hingga sekarang ini. Sampai-sampai setiap ada apa-apa, gua ya larinya ke mamah. Cerita perihal masalah kuliah, kehidupan sehari-hari, sampai hal-hal sepele pun gua ke mamah. Dan kini, gua ngerasa bingung dan selalu sedih setelah mamah nggak ada. Gak ada lagi tempat buat gue untuk meluapkan segala perasaan dan keluh kesah hidup. Gak ada lagi temen ngobrol. Gak ada lagi kasih sayan...

#s1Kewarganegaraan2

Gambar
BAB 2 : Demokrasi, Otonomi Daerah dan Good Governance A. Pengertian Demokrasi Berasal dari kata: • Demos: rakyat • Kratos: kekuasan Secara istilah, demokrasi adalah keadaan suatu negara yang sistem pemerintahan, kedaulatan, dan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. B. Hakikat Demokrasi • Government from people. • Government by people. • Government for people. C. Unsur Pembentuk • Hukum (rule of law). • Masyarakat madani (civil society). • Infrastruktur politik. • Pers yang bertanggung jawab. D. Pengertian Otonomi Daerah Adalah kemandirian daerah dalam pengambilan keputusan ataupun pengelolaan kepentingan daerahnya sendiri. E. Konsep Awalnya negara Indonesia menggunakan sistem sentralisasi, yang mana kebijakan tersebut dirasa kurang bisa memberikan dampak pembangunan yang merata di segala aspek. Pengambilan kebijakan yang memusat membuat tidak terjangkaunya pembangunan di daerah yang pinggir atau jauh dari pusat pemerintahan. Hal ini lah yang melatarbelakangi d...

#s1Kewarganegaraan1

Gambar
BAB I : Identitas Nasional dan Konsep Negara A. Identitas Nasional Identitas adalah tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada diri seseorang atau sesuatu yang membedakan diri dari yang lain. Identitas Nasional adalah suatu tanda atau ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dari bangsa lain. B. Identitas Nasional diikat oleh: • Kesamaan fisik, budaya, agama, keinginan, cita-cita, dan tujuan. • Memunculkan rasa nasionalisme. • Alat bersama atas nama bangsa untuk mempertahankan dan berjuang. • Identifikasi lawan dan kawan. C. Ciri Nasionalisme Indonesia: • Tidak berwatak sempit ( tidak tiruan dari barat). • Bercorak toleran. • Bercorak ketimuran. • Tidak agresif. • Nilai kemanusiaan. • Bisa bekerjasama. D. Unsur Pembentuk Negara • Suku bangsa : golongan sosial yang bersifat akriptif (sejak lahir). • Agama : terdiri dari banyak agama, membangun toleransi. • Budaya : pengetahuan kolektif sebagai penafsir lingkungan. •...

Efek Rumah Kaca

Setelah lama tidak ada pembaruan postingan di blog ini, utamanya karena gue sedikit sibuk dan harus berkutat dengan dunia perkuliahan yang agaknya sedikit banyak menguras tenaga, pikiran, dan iman. Gue kali ini akan datang dengan narasi baru, yaitu tentang band indie Indonesia yang menurut gue membawa warna baru dikancah industri musik, dimana mereka bergerak dibawah tanah alias penikmatnya adalah segmented dan jarang terlihat tampil di stasiun televisi. Mereka adalah Efek Rumah Kaca atau ERK. Kalau mendengar kata Efek Rumah Kaca, mungkin sebagian dari teman-teman akan mengira bahwa istilah tersebut merupakan gejala pemanasan global dalam pelajaran biologi, bukan? Tapi jangan salah teman-teman, karena memang band ini bernama Efek Rumah Kaca. Mereka mempunyai tiga personel aktif, yaitu Cholil sebagai vokalis dan gitaris, Poppie Airil sebagai bassist dan Akbar sebagai drummer. Namun sebenarnya ERK ini masih mempunyai satu personel bernama Adrian, namun ia berstatus sebagai anggota tidak ...

Tulis atau lisan?

Gambar
Menulis merupakan hal yang bisa dibilang cukup ringan untuk dikerjakan juga bukan perkara yang mudah untuk dituntaskan. Kalau menulis banyak kendala yang dijumpai. Mood jelek, pikiran sedang buntu, gak ada inspirasi, dan lain-lain. Kalau ditanya, lebih sulit mana antara berkomunikasi melalui tulisan atau lisan secara spontan? Lebih suka menjawab pertanyaan secara tertulis ataupun lisan? Saya akan menjawab dengan terbuka bahwa, berbicara secara langsung di hadapan banyak orang itu jauh lebih sulit dilakukan ketimbang menulis di kertas atau buku. Menurut saya, berbicara secara spontan merupakan hal yang sangat susah. Terlebih jika orang itu adalah orang yang tertutup, dan pemalu, sementara ia terbiasa menuangkan segalanya melalui tulisan, seperti saya. Meskipun saya telah mencoba  hal mengurangi hal tersebut dengan tetap mengendalikan suasana ataupun alur pembicaraan, namun susah sekali untuk mengentaskannya. Beban mental dan psikologis akan sangat menghinggapi ketika sedang...